Halaman

Posisi Widget Animasi di Sisi Kanan

Sabtu, 22 Juni 2013

Kadar Fe dalam garam tunjung


SELAMAT DATANG DI BLOGKU
           


                  Untuk mengetahui kandungan Fe dalam garam dengan mengoksidasi Fe(II) dengan HNOmenjadi Fe (III) stabil. Membentuk Fe(OH)dipanaskan dan membentuk Fe2Oyang berwarna hitam kecoklatan.

                 Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakandalam kehidupan sehari-haro manusia mulai dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusak. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26.

                Gravimetri adalah metode analisis kualitatif unsur atau majemuk yang diawali dengan penimbangan dan diikuti pengendapan, pemisahan dan pemanasan dan diakhiri dengan penimbangan, Untuk memperoleh keberhasilan pada analisis gravimetri maka harus diperhatikan tiga hal berikut  :

  1. Unsur yang ditetapkan mengendap secara sempurna.
  2. Bentuk endapan yang harus ditimbang diketahui uraian pasti rumus molekulnya.
  3. Endapan yang diperoleh harus mudah ditimbang dan murni.
Tahap analisis grabimetri meliputi beberapa hal sebagai berikut :
  • Pelarutan sampel ( untuk sampel padat )
  • Pembentukan endapan dengan pereaksi pengendap secara berlebihan agar semua unsur mengendap. Pengendapan dilakukan pada suhu tertentu dan pH tertentu yang merupakan komdisi yang optimal. Pembakaran pada suhu tinggi menjadi Fe2O3. Caranya dipakai pada metode batu karang yang besinya dipisahkan dari unsur-unsur kalsium dan magnesium. Besi biasanya dilarukan dalam asam klorida, asam nitrat atau brom dipakai untuk oksidasi besi menjadi Fe 3+. Endapannya dicuci. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kertas saring. Kertas dan endapan dibakar pada suhu tinggi untuk menghilangkan kadar air. 
               Proses haber menggabungkan hidrogen dan nitrogen ke dalam amonia. Nitrogen berasal dari udara dan hidrogen sebagian besar dari gas amal ( metan ).

                       N2         +        3H2     ------>       2NH
Besi diguakan sebagai katalis. Ion besi sebagai katalis pada reaksi ion persulfat dan ion iodida. Besi merupakan sebuah contoh yang baik dalam hal penggunaan senyawa logam transisi. Sebagai katalis karena kemampuan senyawa logam transisi tersebut untuk mengubah tingkat oksidasi. Ion-ion yang paling sederhana dalam larutan adalah :
- [Fe(H2O)6]2+
- [Fe(H2O)6]3+
Kedua-keduanya bersifat asam, tetapi besi ( III ) lebih kuat asamnya. Ion hidroksida ( katakanlah dari larutan natrium hidroksida ) dapat menghilangkan ion hirogen dari ligan air dan kemudian melekat pada ion besi. Setelah ion hidrogen dihilangkan, akan diperoleh kompleks netral. Kompleks netral ini tidak larut dalam air dan terbentuk endapan. 

                Besi sangat mudah dioksidasi pada kondisi yang bersifat basa. Oksigen di udara mengoksidasi endapan besi ( II ) hidroksida menjadi besi ( III ) hidroksida. Warna endapan yang menjadi gelap berasal dari efek yang sama. Amoinia dapat berperan sebagai basa atau ligan. Pada kasus ini, amonia berperan sebagai basa, menghilangkan ion hodrogen. Kejadian yang sama terjadi ketika menambahkan larutan natrium hidroksida. Natrium kembali berubah warna yang menunjukkan kompleks Fe ( II ) hidroksida teroksidasi oleh udara menjadi Fe(III) hidroksida. Jika kamu menambahkan larutan natrium karbonat ke larutan yang mengandung heksaaquobesi (III), dengan pasti akan diperoleh endapan seperti jika ditambahkan larutan natrium hidroksida atau amonium hidroksida. Saat ini, ion karbonatyang menghilangkan ion hidrogen dari ion heksaaquo dan menghasilkan kompleks netral.

                Penentuan konsentrasi besi ( II ) dalam larutan dengan cara titrasi. Kamu dapat menentukan konsentrasi ion besi ( II ) dalam larutan dengan cara titrasi dengan menggunakan kalium permananganat (VII) atau larutan kalium dikromat (VI). Reaksi berlangsung dengan adanya asam sulfat encer.

               Pada kasus yang lain kamu dapat memipet larutan yang mengandung ion besi (II) yang sudah diketahui volumenya ke dalam labu, dan kemudian menambahkan asam sulfat encer secukupnya. Apa yang akan terjadi kemudian tergantung pada penggunaan larutan kalium manganat (VII) atau larutan kalium dikromat (VI).

              Larutan kalium manganat (VII) diteteskan melalui buret. Pada awalnya, larutan tersebut menjadi tidak berwarna yang menunjukkan larutan tersebut bereaksi. Pada titik akhir titrasi warna merah muda permanen dalam larutan menunjukkan bahwa ion manganat (VII) sedikit berlebihan. Ion manganat (VII) mengoksidasi ion besi (II) menjadi ion besi (III). 

             Persamaan yang lengkap menunjukkan bahwa 1 mol ion manganat (VII) bereaksi dengan 5 mol ion besi (II). Larutan kalium berubah warna menjadi hijau yang menunujukkan larutan tersebut bereaksi dengan ion besi (II). Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kertas saring. Kertas dibakar habis dan endapan dibakar pada suhu tinggi untuk menghilangkan kadar air.

             Kerak bumi mengandung 56.000 ppm Fe yang terikat dalam batuan beku, batuan endapan dan jabarannya. Batuan granit mengandung 27.000 ppm, basalt 86.000 ppm, batu kapur 3.800 ppm, batu pasir 9.800 ppm, dan batu liat 47.000 ppm. Mineral utama yang mengandung besi antara lain :

  • Oksida          = gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3)
  • Sulfida          = pirit ( FeS), pirotit
  • Silikat           = olivin (Mg,Fe)2SiO4, komosit dan glaukomit.
            Unsur hara besi (Fe) diserap dalam bentuk kation (Fe)2+ dengan ciri serupa pengangkutan kation lain. Kesepakatan Fe dalam larutan untuk memungkinkan pasokan Fe tetap terjaga adalah 0,02 ppm Fe. Serapan Fe meningkat dengan meningkatnya kepekatan dalam larutan, dan laju penyerapan ini mencapai maksimal jika mekanisme menjadi jenuh.

Peranan besi dalam tanaman
            Peranan besi (Fe) dalam metabolisme tanaman telah diamati sejak tahun 1844 yaitu peranannya dalam menjaga klorofil dalam tanaman. Namun demikian, mekanisme pengendalian oleh Fe ini masih belum 
jelas. Besi sangat penting dalam pembentukan klorofil namun tidak menjadi bagian dari molekul itu. Fungsi besi dalam tanaman tergabung dengan fungsi enzim sistem pernapasan tertentu seperti : katalase, paraoksidase, dan sitokrom.

           Besi dari larutan garam besi II, dapat diendapkan sebagai garam besi II hidroksida, akan tetapi basa ini tidak mantap dan mudah teroksidasi menjadi besi III hidroksida, sehingga bila dipijarkan tidak murni sebagai pengoksidasi dapat digunakan asam nitrat, hydrogen peroksida atau air brom. pH pengendapan tidak boleh terlalu tinggi untuk menghindari pengendapan hidroksida yang lain. Untuk itu ditambahkan larutan amonium klorida sebagai buffer. Pengendapan dilakukan pada suhu 70-80 C.



Daftar Pustaka :
http://ilmuwanmuda.wordpress.com/tag/sekolah/
http://oonggaboong.wordpress.com/2011/08/30/analisis-gravimetri/
Drs.Yusuf Salim.2011.KimiaAnalisis I.Departemen Perindustrian : Makasar


1 komentar: